Kategori
Belajar Materi

Beberapa Contoh Teks Biografi Yang Singkat

Contoh Teks Biografi adalah cerita mengenai kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biasanya, di dalamnya terkandung Info mengenai peristiwa hidup, pengalaman, dan kesuksesan orang yang tengah di ceritakan. Biografi kerap mengisahkan tokoh-tokoh terkenal atau orang yang sudah raih prestasi dalam beragam bidang. Membaca biografi mampu membawa dampak kita lebih menyadari mengenai kehidupan dan berikan gagasan untuk hidup bersama baik serta berkontribusi positif bagi orang lain.

Struktur Teks Biografi

Berikut adalah susunan teks biografi:

Orientasi: Perkenalan tokoh dan latar belakangnya.
Kejadian penting: Kronologi momen dalam hidup tokoh.
Reorientasi: Opsional, asumsi atau komentar penulis mengenai tokoh.

Contoh Teks Biografi Singkat

Yuk, lihat sebagian Contoh Teks Biografi beragam tokoh berikut ini.

1. Contoh Teks Biografi B.J Habibie

B.J. Habibie adalah salah seorang tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau di lahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, terhadap tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah bersama Hasri Ainun Habibie terhadap tanggal 12 Mei 1962 dan di karuniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Habibie menjadi yatim sejak kematian bapaknya yang meninggal dunia terhadap 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian ganti ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.

Masa kecil Habibie di lewati bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas dan selamanya memegang komitmen yang di yakini sudah di tunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini di kenal amat cerdas sejak tetap duduk di bangku Sekolah Dasar.

Habibie kemudian menuntut pengetahuan di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, kecerdasan beliau dan prestasinya kelihatan menonjol, terlebih dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya. Atas kecerdasannya, setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954, beliau masuk ke ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun, ia tidak selesaikan S1 nya di sana karena mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman. Habibie terinspirasi pesan Bung Karno mengenai pentingnya dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia. Oleh karena itu ia menentukan jurusan teknik penerbangan bersama spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).

Demi ibunya yang sudah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya, Habibie studi bersama sungguh-sungguh. Tekadnya mesti menjadi orang sukses. Pada saat kuliah di Jerman tahun 1955, di Aachen, 99% mahasiswa Indonesia yang studi di sana di beri beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang punya paspor hijau.

Ketika musim liburan tiba, ia memanfaatkan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia lagi fokus belajar. Gaya hidupnya ini amat tidak sama di bandingkan teman-temannya yang menentukan memanfaatkan saat liburan musim panas untuk bekerja, melacak pengalaman, tanpa mengikuti ujian.

Tahun 1960, Habibie sukses mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule Jerman bersama predikat cumlaude (sempurna) nilai kebanyakan 9,5. Dengan gelar insinyurnya itu, Habibie mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api di Jerman. Pada saat itu Firma Talbot perlu sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan namun volumenya besar.

Talbot perlu 1000 wagon. Mendapat tantangan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara konstruksi membawa dampak sayap pesawat terbang. Metode itu ia terapkan terhadap wagon dan akhirnya berhasil.

Habibie kemudian melanjutkan studinya di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschen.

Habibie menikah bersama Hasri Ainun Habibie yang kemudian di boyongnya ke Jerman. Hidupnya makin lama keras. Pada pagi hari, Habibie kadang waktu mesti berjalan kaki cepat ke daerah kerjanya yang jauh untuk menghemat ongkos hidup. Ia pulang terhadap malam hari dan studi untuk kuliahnya. Demi menghemat, istrinya mesti mengantri di daerah pencucian lazim untuk mencuci.

Pada tahun 1965, Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur bersama penilaian summa cumlaude (sangat sempurna) bersama nilai kebanyakan 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschen. Habibie mendapatkan gelar Doktor setelah mendapatkan rumus yang ia namai “Faktor Habibie” karena mampu menghitung keretakan atau crack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang. Habibie di juluki sebagai Mr. Crack.

Pada tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan (Guru Besar) terhadap Institut Teknologi Bandung. Kejeniusan dan prestasi mengantarkan Habibie dia nggap lembaga internasional, di antaranya Gesellschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Académie Nationale de l’Air et de l’Espace (Perancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat).

Penghargaan bergengsi yang pernah diraih Habibie adalah Edward Warner Award dan Award von Karman yang nyaris setara bersama hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.

Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/ Kepala BPPT sepanjang 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, di pilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mundur terhadap tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, berjalan referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur mengatasi diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie sudah meletakkan basic bagi kehidupan demokrasi dan persatuan lokasi di Indonesia bersama di sahkannya undang undang mengenai otonomi daerah dan undang-undang mengenai partai politik, UU mengenai Pemilu dan UU mengenai susunan kedudukan DPR/MPR.

Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie lagi ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang di cintai, Habibie membawa dampak tulisan mengenai kisah kasih bersama Ainun, yang kemudian di bukukan bersama judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini sudah di ilmkan bersama judul yang sama.

2. Contoh Teks Biografi Pahlawan Emansipasi, R.A Kartini

Raden Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Jepara, Hindia Belanda, terhadap tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Hindia Belanda, terhadap tanggal 17 September 1904 terhadap umur yang tetap muda yaitu 25 tahun. Nama lainnya biasa disebut bersama Raden Ayu Kartini. Tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari tanah Jawa ini dikenal sebagai pelopor kebangkitan wanita pribumi atau disebut bersama feminisme.

Raden Ajeng Kartini merupakan seorang wanita yang berasal dari kelas bangsawan Jawa. Nama ayah Kartini adalah Ario Sosroningrat. Saat itu, Ario Sosroningrat adalah seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera dikala Kartini lahir. Ibunda dari Kartini adalah putri dari istri pertama sang bangsawan, namun bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, anak dari Kyai Haji Madirono dan Nyai Haji Siti Aminah. Keduanya adalah tokoh agama di Teluk Awur, Jepara.

Silsilah Kartini mampu ditelusuri sampai Hamengkubuwono VI. Lebih dari itu, Garis kebangsawanan Bupati Sosroningrat mampu dilacak lagi ke para bangsawan dari istana Kerajaan Majapahit. Sejak Pangeran Dangiran menjabat sebagai bupati di Surabaya terhadap abad ke-18, leluhur Sosroningrat menjabat banyak posisi berpengaruh di Pangreh Praja.

Ayah Kartini dulunya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan Hindia Belanda saat itu mewajibkan seorang bupati supaya beristrikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah tidak punya garis bangsawan tinggi, maka ayah Kartini menikah lagi bersama Raden Adjeng Woerjan yang merupakan keturunan segera dari Raja Madura.

Setelah pernikahan itu, maka ayah Kartini sukses menjadi bupati di Jepara. Menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan yang bernama R.A.A. Tjitrowikromo.Kartini adalah anak kelima dari sebelas bersaudara kandung dan tiri. Dari semua saudara sekandung, Kartini merupakan kakak perempuan tertua. Kakek dari Kartini yang bernama Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat menjadi bupati dikala umur 25 tahun dan terkenal terhadap pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati yang berikan pendidikan khas Barat kepada anak-anaknya.

Kakak Kartini yang bernama Sosrokartono adalah seorang yang pandai dalam berbahasa. Sampai umur dua belas tahun, Kartini mengenyam pendidikan di ELS (Europese Lagere School). Salah satu pelajaran yang dipelajari oleh Kartini adalah bahasa Belanda. Tetapi setelah umur dua belas tahun, Kartini dilarang meninggalkan rumah karena sudah mampu dipingit.

Karena Kartini fasih dalam Bahasa Belanda, maka di hari-hari pingitnya, ia terasa studi sendiri dan mengirim surat kepada teman-teman korespondensinya yang berasal dari Belanda. Salah satu sahabatnya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya.

Dari koran, buku-buku dan majalah Eropa, Kartini terasa tertarik terhadap kemajuan berpikir perempuan Eropa atau feminisme modern. Timbul cita-citanya untuk memajukan asumsi perempuan pribumi, karena menurutnya, perempuan pribumi di masa Hindia Belanda berada terhadap status sosial yang memadai rendah.

Pada tahun 1903 saat Kartini berusia kurang lebih 24 tahun, idaman untuk meneruskan studi menjadi guru di tanah Betawi pun sudah sirna. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini berbicara bahwa dirinya tidak berniat lagi untuk meneruskan studi karena ia sudah bakal menikah. Padahal saat itu pihak departemen pendidikan di Belanda sudah mengakses peluang untuk Kartini dan Rukmini supaya mampu studi di Betawi.

Saat menjelang hari pernikahannya, penilaian Kartini terhadap nilai-nilai di kebiasaan Jawa terasa melunak dan menjadi lebih toleran. Ia berpendapat bahwa pernikahan bakal memberikan berkah tersendiri supaya mampu mewujudkan idaman untuk mendirikan sekolah bagi para perempuan pribumi di masa Hindia Belanda. Dalam suratnya, Kartini menceritakan bahwa suaminya tidak hanya menunjang keinginannya untuk memajukan ukiran khas Jepara dan sekolah bagi perempuan pribumi saja, namun terhitung menceritakan supaya Kartini mampu menulis sebuah buku yang menarik.

3. Contoh Teks Biografi Pahlawan Nasional, Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman adalah salah seorang pahlawan nasional yang lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916. Jenderal Soedirman lahir dari keluarga yang merupakan rakyat biasa dan kemudian diadopsi oleh pamannya yang adalah seorang priyayi.

Beliau tumbuh menjadi sosok murid yang amat ulet dan rajin. Jenderal Soedirman terhitung di kenal aktif dalam kesibukan ekstrakurikuler. Jiwa kepemimpinannya sudah terasa muncul sejak ia bersekolah di sekolah menengah.

Pada tahun 1937, beliau di percaya sebagai seorang pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah dan amat di hormati oleh penduduk karena pengetahuan agama yang di milikinya. Walaupun repot bersama kegiatannya dalam organisasi, Jenderal Soedirman terhitung selamanya jalankan pekerjaannya yaitu mengajar.

Pada tahun 1944, Jenderal Soedirman membawa dampak keputusan untuk bergabung bersama PETA (Pembela Tanah Air) dan kemudian di percaya menjadi Komandan Batalyon Banyumas. Saat menjadi seorang komandan, beliau bersama rekan prajurit lainnya melancarkan sebuah pemberontakan. Akibat dari pemberontakan tersebut, Jenderal Soedirman di asingkan di Bogor. Walaupun begitu, beliau bersama pendiri proklamator lain selamanya bersikukuh dan bertekad dalam berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Jenderal Soedirman adalah sosok yang amat berjasa terhadap Revolusi Nasional Indonesia. Akhirnya, ia di angkat sebagai Panglima Besar terhadap 18 Desember 1984. Nama Jenderal Soedirman terasa di kenal di kala Perang Gerilya 1 Maret 1949. Ia merupakan seorang komando dari sebagian kesibukan militer di Jawa. Beliau wafat terhadap di Magelang, 29 Januari 1950. Beliau meninggal terhadap umur 34 tahun. Semangat perjuangan Jenderal Soedirman sampai saat ini tetap terus dirasakan oleh penduduk Indonesia. Karena perjuangan pahlawan, kini kita mampu menikmati kehidupan yang merdeka.

Itulah 3 Contoh Teks Biografi mengenai pahlawan indonesia, terima kasih sudah membaca artikel ini semoga berguna untuk kalian semua.

Exit mobile version